Minggu, 18 Desember 2011

LSM Thailand Belajar BSB dan Bumdes di Bantaeng

BANTAENG – Brigade Siaga Bencana (BSB) dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang dibentuk Pemda Kabupaten Bantaeng ternyata tak hanya mendapat respon dari dalam negeri, tetapi juga pihak luar pun ikut tertarik.

Terbukti dengan kehadiran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Thailand di daerah ini. Organisasi Non Pemerintah (NGO/Non Goverment Organisation) itu tertarik mempelajari kehadiran kedua lembaga tersebut.

Rombongan LSM dari negeri gajah putih berjumlah 9 orang (6 LSM, 2 dosen dan 1 Ketua Lembaga Kemahasiswaan) yang dipimpin Program Development Officer USAID, Puttanee Kangkun tersebut diterima Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah di rumah jabatan Bupati, Kamis (15/9).

Puttanee Kangkun juga didampingi Taufik dari Konsultan mitranya di Indonesia. Sedang Bupati Bantaeng didampingi Ketua BSB dr Hj Takudaeng, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Ir Hj Meyriyani serta sejumlah SKPD lainnya.

Program Development Officer USAID Puttanee Kangkun mengatakan, kehadirannya di daerah ini untuk belajar terkait kebijakan Pemda terhadap pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui Bumdes.

Ini juga bagian dari upaya pengentasan kemiskinan di desa untuk mewujudkan desa mandiri serta peningkatan derajad kesehatan melalui pelayanan kesehatan masyarakat.

‘’Kami membawa NGO belajar pemerintahan daerah sebab kita ketahui, Indonesia merubah kebijakan pemerintah dengan memberi otoritas kepada daerah,’’ terang Puttanee Kangkun.

Khusus pemilihan Kabupaten Bantaeng menjadi obyek study, didasarkan atas hasil diskusi dengan koordinator kunjungan. Rekomendasi tersebut juga didasarkan keberhasilan daerah ini meraih Otonomi Award beberapa waktu lalu, tambahnya.

Untuk memperkuat pengetahuan terhadap kedua obyek di Bantaeng tersebut, Ketua Emergency Service (BSB) dr Hj Takudaeng bersama Kepala Badan Pemdes Ir Hj Meyriyani mempresentasikan kinerja masing-masing lembaganya.

Takudaeng mengatakan, lembaga yang dibentuk Desember 2009 ini sudah banyak berkiprah memberikan layanan kepada masyarakat dalam 24 jam.

Pelayanan tersebut akan terus ditingkatkan, terutama pelayanan emergency. Untuk itu, pihaknya terus meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam bentuk pelatihan.

Ke depan, BSB juga akan memberi prioritas terhadap layanan kesehatan ibu dan anak sesuai komitmen dunia (MDGs) untuk mencegah angka kematian ibu dan bayinya.
Sementara itu, Kepala Badan Pemdes Ir Meyriyani mengungkap strategi pengembangan Bumdes yang kini terbentuk di seluruh desa di Kabupaten Bantaeng. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar