Selasa, 01 Mei 2012

Progres tiga Bulanan BUMDes






LAPORAN TRIWULAN IX

 Periode Januari s/d maret 2012


Jaringan Organisasi Masyarakat Sipil
(JARINGMAS)
Kabupaten Bantaeng
Propinsi Sulawesi Selatan

Nomor PGA : 30-003-003

“ ProgramPemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang demokratis, Transparan dan Partisipatif menuju Kemandirian Warga”

 







Kegiatan Yang dilakukan


No
Kegiatan
Apakah Kegiatan dilaksanakan Sesuai rencana
Keluaran
Alasan Perubahan
Ya / tidak
Direncanakan
Realisasi
Kegiatan Yang direncanakan

Fasilitasi Pelaksanaan Musyawarah Desa Pertanggung Jawaban (MDPJ) Akhir Tahun Buku.
Belum semua BUMDes dapat melakukan MDPJ pada periode ini
·         Terbangunnya Kesadaran kritis Warga dan Pengurus BUMDes tentang Pentingnya budaya transparansi dan akuntabel dalam pengelolaan Kelembagaan dan asset-asset desa.
·         Meningkatnya dukungan dan kepercayaan pemerintah desa dan warganya terhadap BUMDes.
·         Memberikan Pembelajaran Kepada Pemerintah desa bahwa Pendapatan Desa Bukan hanya dukungan dari Kabupaten seperti ADD dll tetapi BUMDes melalui Pengelolaan Potensi lokalnya dapat berkentribusi terhadap Pendapatan Asli Desa.
·      26 BUMDes yang telah melakukan Pertangung Jawaban melalui Proses Musyawarah ditingkat desa;
·      Dari 26 BUMDes yang telah melakukan Pertanggung jawaban hanya satu BUMDes yang mengalami kerugian yaitu BUMDes desa Pabbentengang;
·      Rp.117.037.694
keuntungan yang telah diperoleh BUMDes sampai pada periode pelaporan ini;
·         Dari 26  BUMDes di Kabupaten Bantaeng yang telah MDPJ,  berkontribusi terhadap pendapatan asli Desa sebesar Rp. 31.751.113;
·         Bagi Hasil keuntungan yang diperoleh telah mendanai kegiatan Sosial untuk masyarakat mikin sebesar Rp.  11.994.452;
·         Peremrintah Desa Bonto Salluang berkontribusi kepada BUMDes sebesar Rp. 1.500.000,-
·         30 % bagi hasil usaha diperuntukan ke kegiatan Penguatan modal BUMDes dan kegiatan Sosial;
·         Kepala Desa Bonto Jai dan beberapa desa Lainnya mengapresiasi MDPJ BUMDes, karena sampai saat ini mereka beraggapan bahwa dari semua lembaga di desa hanya BUMDes yang melakukan Proses transparansi ditingkat desa;
·         Tingkat pertumbuhan Modal 26 BUMDes yang telah MDPJ sampai periode pelaporan ini sebesar Rp. 2.037.037.694
·         Tingkat partisipasi warga pada setiap kegiatan saat ini mengalami peningkatan dari periode pelaporan sebelumnya menjadi 2.231 orang yang terdiri dari 933 atau 42 % perempuan dan 1.298 orang laki-laki atau 58 %.
·         Jumlah Pemanfaat dari semua usaha BUMDes sampai pada periode Pelaporan ini sebanyak 5.104 Orang yang terdiri dari : Perempuan sebanyak 3.287 Orang dan laki-laki sebanyak 2.263 Orang. Itu berarti bahwa sebesar 59% perempuan menjadi pemanfaat usaha dan 41 % Pemanfaat laki-laki dari total pemanfaat langsung 5.550 Orang.
·         Jumlah KK pemanfaat sebesar 5.546 KK
·    

Bimbingan teknis pengelolaan Kelembagaan, Keuangan dan perencanaan Usaha BUMDes.
Ya
·         BUMDes 46 Desa semakin memiliki Skill dalam mengelolaa organisasi mereka.
·         Pengelolaan Keuangan BUMDes sudah dilakukan secara terarah dengan system akuntansi yang dapat dipahami.
·         46 BUMDes secara mandiri dapat menyusun rencana kegiatan dan usaha mereka setiap tahun.
·         Selain dari pengelolaan Organisasi, Perencanaan usaha, BUMDes saat ini telah memahami alur kerja organisasi yang setiap tahunnya harus melakukan proses transparansi di depan masyarakat. Selain itu momen transparansi tersebut juga di jadikan sebagai wadah evaluasi kinerja organisasi dan kepengurusan organisasi sehingga tidak menutup kemungkinan dari beberapa BUMDes yang telah melakukan MDPJ pada periode ini juga melakukan proses regenarasi (restruturisasi kepengurusan);
·         Sistem Pengelolaan keuangan sudah dilakukan secara sistematis dan terarah dimana setiap bulan mereka melakukan proses tutup buku bulanan dan tutup buku tahunan setiap akhir tahun.
·         Belum semua BUMDes yang dapat menyusun laporan keuangan secara mandiri, sampai pada periode pelaporan ini masih sekitar 30 % keterlibatan pendamping dalam penyusunan laporan keuangan BUMDes;


Pemetaan Sumberdaya BUMDes (Kelembagaan, Usaha, Keuangan dan Kemitraan)

Secara berkala BUMDes dan Pendampingnya telah melakukan penilaian kesahatan organisasi dan usaha mereka; melakukan diagnose terhadap kelemahan-kelamahan yang terjadi selama ini;
·         Sudah ada format evaluasi BUMDes yang telah disusun oleh Jaringmas bersama dengan PMD Kabupaten Bantaeng;
·         Dari 46 BUMDes yang ada di kabupaten Bantaeng sudah terdapat 14 BUMDes yang masuk kategori Sehat, 29 BUMDes masuk kategori Kurang sehat dan 3 BUMDes masuk kategori kurang sehat;


Fasilitasi Pendampingan Kelembagaan, Keuangan dan Kemitraan Usaha.


·         Semua BUMDes sudah dapat menyusun laporan Pertanggung jawaban akhir tahun (menajemen organisasi, manajemen usaha, dan keuangan)
·         Sudah menjadi 16 BUMDes yang telah bermitra dengan distributor yang di mediasi oleh KTNA untuk pengadaan Pupuk bagi petani;
·         Ada 2 BUMDes (katomirang jaya dan mappilawing jaya) yang bermitra dengan mitra kompos;
·         Sudah meningkat jumlah BUMDes melakukan kemitraan dengan PLN untuk usaha pelayanan jasa listrik.


Rapat Koordinasi Bulanan antara PMD, Jaringmas dan Pendamping (Bulan Januari, Pebruari dan Maret 2012)

Terbangun koordinasi yang jelas dan bekelanjutan sebagai bentuk kemitraan antara jaringmas dan PMD dalam menguatkan BUMDes sebagai lembaga ekonomi desa di kabupaten Bantaeng;
1.      Adanya format pemetaan yang di rumuskan bersama BPM & PD untuk mengukur tingkat kesehatan BUMDes;
2.      Adanya rencana kegiatan pembinaan BUMDes yang akan dilaksanakan pada periode tahun 2012;
3.      Evaluasi bersama pemanfaatan asset daerah dalam bentuk modil operasional yang disewakan kepada BUMDes.


Monitoring dan evaluasi Semester VI
YA
Mengidentifikasi kemajuan terhadap progress program dan pembelajaran-pembelajaran yang telah diperoleh selama periode pelaksanaan Program;
·         Pemantauan bersama dengan PMD di desa Kampala, Barua, pabbentengan dalam rangka memonitoring perkembangan BUMDes;
·         Diketahui capaian-capaian pelaksanaan program selama kurung waktu 6 bulan;
PPR berikutnya dilaksanakan pada Bulan april 2012;

Kegiatan Yang tidak direncanakan
Keluaran

Pertemuan dengan tim Peneliti IRE
Pebruari 2012
ð  Diketahui bahwa tujuan penelitian IRE merupakan rangkaian dari penyusunan Rancanga Undang-Undang Desa yang saat ini dipercayakan kepada IRE sebagai mitra strategis Access-Phase II
ð  Didiskusikan bersama tim IRE tentang progres perjalanan BUMDes dikabupaten Bantaeng yang kemungkinan berkontribusi terhadap tercapainya penanggulangan kemiskinan, dan kemandirian desa;
ð  Di petakan secara bersama bahwa desa yang akan menjadi sampel kunjungan Penelitian adalah BUMDes Dande Lompoa desa kampala kec. Eremerasa;

Evaluasi Pemanfaatan Mobil Operasional BUMDes
Pebruari 2012
ð  Adanya Format Evaluasi Yang Disusun Bersama Jaringmas Dan BPM & PD Kabupaten Bantaeng
ð  Direkomendasikan kepada Dinas perhubungan sebagai Leading Sektor Penyedia sewa Mobil Operasional BUMDes bahwa dari 6 Desa yang telah terlayani, ada 2 desa (Layoa dan pabumbungan) yang dianggap penting untuk dipertimbangkan kelanjutannya;

Launching Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam di Kantor Camat Eremerasa
Pebruari 2012
ð  76 Orang Perempuan pemanfaat langsung menerima bantuan modal usaha, pemanfaat tersebut adalah para pedagang kecil di desa barua dan Desa kampala kecamatan Eremmerasa Kabupaten Bantaeng;
ð  Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam yang di lakukan Oleh BUMDes Tamarunang desa Barua dan BUMDes Dande Lompoa Desa Kampala merasa terbantu karena modal pokok bisa diansur juga bungan hanya 1 % jauh berbeda dengan sistim rente yang dilakukan oleh Rentenir;

Parade diskusi dan konsultasi publik naskah akademik dan naskan sanding UU Desa oleh IRE
Pebruari 2012
ð  Terumuskannya rencana strategi yang berbasis kebutuhan desa sebagai langkah mendorong Terwujudnya Undang-Undang Desa;

Workshop Koalisi Perempuan Indonesi (KPI)
Pebruari 2012
ð  Meningkatnya pemahaman Mitra access tentang pentingnya keterlibatan perempuan di Legislatif;

Pelatihan Legal Drafting Hotel Celebes makassar

ð  Pemahaman tentang pentingnya perundang-undangan dan langkah-langkah penyusunan aturan perundang-undangan;


Peserta dalam Kegiatan Yang dilakukan

Kegiatan
Kelompok Peserta
Masy.
OMS
Pemerintah
DPRD
Donor
Pers
Swasta
Total
Desa
Kec
Kab
Prov
Pusat

L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
Fasilitasi Pelaksanaan Musyawarah Desa Pertanggung Jawaban Akhir Tahun Buku.
741
559
8
8
26
0
0
0
1
2
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
777
569
Bimbingan teknis pengelolaan Kelembagaan, Keuangan dan perencanaan Usaha BUMDes.
108
81
8
8
26
0
















142
89
Pemetaan Sumberdaya BUMDes (Kelembagaan, Usaha, Keuangan dan Kemitraan)
40
54
8
8
46
0
















94
62
Fasilitasi Pendampingan Kelembagaan, Keuangan dan Kemitraan Usaha.
147
126
8
8
46
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
201
134
Rapat Koordinasi Bulanan antara PMD, Jaringmas dan Pendamping (Bulan Januari, Pebruari dan Maret 2012)
-
-
9
9
-
-
-
-
1
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
12
Monitoring dan evaluasi Semester VI
-
-
9
9
-
-
-
-
1
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
12
Pertemuan dengan tim Peneliti IRE
1
5
8
8
1
0
0
0
1
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
16
Evaluasi Pemanfaatan Mobil Operasional BUMDes
6
-
8
8
6
-


3
3












23
11
Launching Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam di Kantor Camat Eremerasa
30
25




















30
25
Parade diskusi dan konsultasi publik naskah akademik dan naskan sanding UU Desa oleh IRE



1



















1
Workshop Koalisi Perempuan Indonesi (KPI)



1



















1
Pelatihan Legal Drafting Hotel Celebes makassar



1



















1
Jumlah
1.298
933




Ringkasan Capaian Dalam Periode ini

Nomor
Indikator
Total pada sampai periode pelaporan
1
Jumlah Total masyarakat yang dilatih sejak Program dimulai
Laki-laki
72 Orang
Perempuan
61 orang
2
Jumlah toral Kelompok yang didukung sampai saat ini

a.      Kelempok Pengawasan dan Pengendalian Pengelolaan BUMDes
46

b.      BUMDes
46

c.       Kelompok Usaha ekonomi (Unit Usaha BUMDes)
Dari 86 menjadi 101 Unit Usaha yang terdiri dari
a.        22 Unit Usaha Saprodi
b.        3 Unit Usaha Jasa Listrik
c.         17 Unit Usaha Perdagangan Hasil Bumi
d.        8 Unit Usaha Grosir (Penyediaan 9 Bahan Pokok)
e.        9 Unit Usaha Peternakan
f.          7 Unit Usaha Jasa dan simpan Pinjam
g.        4 Unit Usaha Penyediaan Pakan ternak
h.        3 Unit Usaha Gas Elfiji
i.          3 Unit Usaha Penyediaan Jasa sewa perlengkapan acara
j.          3 Unit Usaha Air Minum
k.         2 Unit Usaha Pengrajin Batu Bata
l.          2 unit usaha Jual Beli ATK dan Foto Copy
m.      1 Unit Usaha Industri Kasur
n.        3 Unit Usaha Jasa Hentraktor dan Pemipil Jagung
o.        1 Unit Usaha Kerajinan Kursi;
p.        2 Unit Usaha komposting
3
Alokasi anggaran yang dikomitmenkan untuk mendukung rencana aksi mitra dari sejak awal sampai sekarang.
-          Tahun 2009 @ Rp. 360.000.000
-          Tahun 2010 @ Rp. 250.000.000,-
-          Tahun 2011 @ Rp. 200.000.000
-          Tahun 2012 @ Rp. 325.000.000

4
Jumlah total dokumen hukum dan kebijakan ditingkat desa dan kabupaten sampai saat ini
-          Peraturan Desa Tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebanyak 46 Buah
-          Surat Keputusan Kepala Desa tentang Struktur Kepengurusan BUMDes 46 Buah
-          Akte Notaris Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) 46 Buah
-          Surat Keputusan Bupati Bantaeng Tentang Pengalokasian dana Hibah sebagai Modal Awal BUMDes di 46 Desa.
-          Surat Keterangan Terdaftar sebagai Organisasi Masyarakat dari Kesbang sebanyak 46 Desa
-          Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 46 Desa
-          1 Surat Keputusan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan tentang pengelolaan Hutan Desa di Desa Labbo.
-          Peraturan Desa tentang Pengelolaan Listri tenaga Hidro Mikro desa bonto Bulaeng




Hasil Yang Tak  Terduga

Hasil Yang Tak Terduga
Faktor – Faktor yang Berkontribusi terhadap hasil
BUMDes Abbulosibatang desa Bonto Salluang, menjadi salah satu indicator capaian prestasi juara nasional PNPM-award tahun 2012.
·         Pengelolaan manajemen Kelembagaan dan manajemen Informasi dokumentasi Bumdes Yang Sudah Mulai Nampak;
·         Dukungan Dan Partisipasi Berbagai Pihak (Pendamping BUMDes dan Pelaku PNPM-MP) Kec. Bissappu
Ada ruang untuk bermitra dengan UPK PNPM-MP dalam rangka memberikan Pembinaan Kepada kelompok-kelompok SPP di desa dengan sistem penyaluran dana ke BUMDes sebagai mitra UPK di tingkat desa
·         PTO PNPM yang tidak memberikan batas pada bentuk-bentuk kemitraan tersebut;
·         Koordinasi dan penyebarluasan pembelajaran ke stakeholder PNPM ditingkat kecamatan, kabupaten dan bahkan ketingkat Pusat;
BUMDes Dande Lompoa Desa kampala Kecamatan Eremerasa menjadi lokasi Kunjungan pembelajaran dan Penelitian dari berbagai pihak seperti IRE, Majalah Tenpo dll
·         Kerjasama pengurus BUMDes Dande Lompoa dan keseriusan menjalankan organisasi mereka sesuai mekanisme;
·         Penyebarluasan pembelajaran yang dilakukan secara berkelanjutan baik melalui media, facebook dan blog;

Tingkat partisipasi warga dalam kegiatan-kegiatan BUMDes mengalami peningkatan dibandingkan para periode pelaporan sebelumnya;
·         Tingkat kepercayaan warga desa terhadap BUMDes tergolong tinggi;
·         Proses-proses yang dilakukan secara partisipatif dan transparan;
-          Jumlah pemanfaat dari seluruh usaha yang dijalankan BUMDes saat ini mengalami peningkatan. Sejauh ini pemanfaat langsung dari usaha BUMDes sudah mencapai 5.550 orang dengan rincian : perempuan sebanyak 3.287 orang dan laki-laki sebanyak 2.263 Orang;
-          Tingkat pemanfaat berdsarkan jumlah Kepala keluarga sebesar 5.546 KK.
·         Keperdulian dan komitmen BUMDes yang memprioritaskan pengelolaan BUMDes untuk kepentingan warga utamanya miskin dan perempuan;
2 BUMDes (Bumdes Dande Lompoa Desa Kampala dan Bumdes Tamarunang Desa barua) mendapat bantuan modal dari Dirjen PMD Pusat sebesar Rp. 140.000.000,- yang di alokasikan untuk 2 Bumdes.
·         Semakin terbukanya peluang untuk berjejaring dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta.
·         Pemerintah Desa dan kabupaten gencar melakukan promosi keberhasilan
Sudah terdapat 16 BUMDes yang telah bermitra dengan distributor PUPUK kaltim, 2 BUMdes (BUMDes tamarunang desa Barua dan BUMDes Desa Bonto lojong) sudah menjadi Pengecer remi Pupuk di desa;
·         Komunikasi yang dilakukan oleh pihak jaringmas dan pendamping menghubungkan dengan KTNA (Kelompok Tani Nelayan)
·         Mediasi Pihak KTNA Kabupaten Bantaeng yang mendorong BUMDes menjadi Pengecer resmi di tingkat desa;




Peluang dan Resiko

Peluang
Resiko
Potensi Berkembangnya rasa kepemilikan masyarakat terhadap BUMDes ditingkat desa sudah mulai nampak, hal ini dapat dilihat dari banyak laporan warga terhadap asumsi penyalagunaan dana yang dilakukan oleh beberapa oknum pelaku ditingkat BUMDes. Dari partisipasi warga memberikan Kontrol tersebut sehingga terdapat beberapa Pengurus BUMDes periode Pelaporan ini (Nipa-nipa, Bonto-bontoa, Pabbentengan dan desa Balumbung) sementara Mendapat undangan Untuk mengklarifikasi Pengaduan dimaksud;

Semakin terbuka ruang bagi BUMDes untuk membangun hubungan kemitraan dengan SKPD sekaitan dengan pengelolaan asset-asset desa yang merupakan binaan SKPD terkait;

Ada Ruang sinergitas antara UPK dengan BUMDes ditingkat Desa dimana BUMDes diposisikan sebagai Mitra UPK ditingkat desa sehingga fungsi-fungsi pembinaan, Pengawasan, Penyaluran Modal dan Penagihan ke Kelompok SPP di bebankan kepada BUMDes sehingga UPK tidak lagi ke kelompk tetapi tugas itu diberikan kepada BUMDes.
Tingkat kewenangan BUMDes semakin meningkat sehingga membutuhkan kematangan pengelolaan dan strategi BUMDes dalam menjalankan mandat kemitraan tersebut;




Inklusif Gender& Sosial

o   Tingkat partisipasi Perempuan pada periode pelaporan ini mengalami peningkatan dari periode sebelumnya. Partisipasi perempuan berdasarkan laporan pendampingan saat ini mencapai 933 orang;
o   Tingkat pemanfaat dari Usaha yang dijalankan BUMDes sebesar 3.287 Orang hal itu berarti bahwa sekitar 59 % pemanfaat perempuan dari total pemanfaat secara keseluruhan;
o   Perempuan menjadi Pemanfaat langsung dari semua usaha yang dijalankan BUMDes sampai periode pelaporan saat ini mencapai 1.819 orang;
o   Sejauhini perempuan terlibat di program pada tingkatan yang berbeda, unsur Pelaksana Program (Adminkeu 1 perempuan, Fasilitator 7 perempuan). Unsur Pengurus JARINGMAS, 3 perempuan dari 12 pengurus.
o   Pengelola BUMDes, 7 dari 46 Direktrisnya adalah perempuan.Yang menjadi “asumsi” tantangan di lapangan terkait dengan keterlibatan perempuan adalah  (misalnya) ketika suami (bagi yang sudah berkeluarga) membatasi ruang gerak isterinya. Untuk mempertahankan kondisi (perempuan tetap terlibat) ini maka perlu dibangun komunikasi “emosional”  dengan suaminya.
o   Bagi perempuan yang telah menduduki posisi/jabatan perlu dilakukan perlakuan khusus terkait dengan peningkatan kapasitas dalam hal mempertegas peran dan fungsinya terkait dengan posisi/jabatan yang diembannya.Untuk memperkuat peran perempuan maka perlu dilakukan penegasan atas peran dan fungsi atas posisi perempuan dalam suatu lembaga (misalnya,  BUMDes). Selain itu, fasilitasi pendampingan “khusus” bagi perempuan yang menempati posisi tertentu (misal di kelembagaan BUMDes) perlu terus dilakukan.




Belajar dari Pengalaman

·         Belajar dari pengalaman maka kedepan atau pada periode pelaksanaan program dimasa yang akan datang kegiatan pendampingan lebih terfokus pada penataan kelembagaan BUMDes dengan menjadikan Standar Operasional Prosedur (SOP) dimasing-masing BUMDes di jalankan dengan Baik, disamping itu untuk mempermudah BUMDes melakukan evaluasi kinerja BUMDes secara berkala, maka BUMDes harus didorong agar senantiasa melakukan penyusunan rencana organisasi, usaha dan rencana keuangan baik berskala bulanan maupun  tahunan. Mengingat bahwa BUMDes merupakan tangung jawab bersama, maka penyebaluasan pembelajaran dan upaya mendorong semakin meningkatnya dukungan dari berbagai pihak merupakan hal yang mesti dilakukan baik secara formal maupun non formal.

·         Selama ini masyarakat utamanya kaum perempuan masih belum tertarik untuk menabung di BUMDes atau dikolompok lain yang ada didesa, hal ini terjadi karena mereka belum memiliki pahaman tantang mengapa mereka harus menabung dan bahkan mereka sering kalii berpandangan bahwa dana tabungannya hanya untuk kepentingan pengurus semata, tetapi setelah dicoba di desa Kampala dan Barua di mana pemanfaat usaha simpan pinjam tersebut diajak untuk menyusun aturan pengelolaan Usaha sampai mengatur tentang tabungan dan manfaat dari tabungan mereka dapat mendorong Perempuan terkhusus pemanfaat langsung dari usaha ini untuk menabung.

Pembelajan yang bisa kami petik bahwa :
1.      Ternyata ketika mereka yang dilibatkan untuk menyusun aturan pengelolaan usaha, mereka dapat mengetahui tujuan usaha tersebut dan manfaatnya bagi mereka.
2.      Pemanfaat (Perempuan) akan tertarik menabung ketika mereka mengetahui berapa hasil yang akan diperoleh dari setiap tabungan mereka;






Cerita Perubahan Bermakna


JABATAN DIREKTUR MEMBUAT SAYA PERCAYA DIRI
Suardi, 32 tahun (direktur BUMDes AbbuloSibatang) Desa Bonto Salluang
(Diliput oleh Nuripa)

Saya mempunyai sifat yang sangat pemalu bahkan dalam bergaul dengan tetangga atau dengan teman-teman saya sangat jarang saya lakukan, selain kantor desa dimana saya menjadi staf, waktu saya lebih saya luangkan untuk keluarga saja.

Kondisi ini berlangsung cukup lama, sehingga walaupun saya seorang staf desa, jarang sekali saya mengikuti pertemuan-pertemuan yang dilakukan dikantor desa, kecuali rapat staf yang memang menjadi kewajiban saya.

Saat ada pertemuan di kantor Desa yang membahas tentang sosialisasi dan pembentukan pengurus bumdes di desa Bonto salluang sebagai tempat tinggal saya. Saya mencoba mengikuti walaupun saya merasa canggung karena tidak punya keberanian untuk untuk berbicara di depan umum. Cukup menarik juga setelah mendengar untuk apa BUmdes di bentuk. Hal ini membuat saya mencoba mengikuti perkembangan Bumdes di desa.

Setelah Tiga tahun berjalan kepengurusan, pengurus Bumdes Abbulo Sibatang melakukan Musyawarah Desa pertanggung jawaban dimana saya juga menghadirinya, akhirnya saya terpilih sebagai Direktur menganggatikan Direktur sebelumnya yang sudah habis masa jabatannya. Momen ini saya jadikan sebagai pemicu semangat untuk lebih banyak belajar dan mengasah kenyakinan saya.

Untungnya fasilitator pendamping saya membantu dan membimbing saya, Kordinator program juga banyak membantu bagaimana sebaiknya seorang direktur melakukan tugasnya dengan baik.Walaupun masih terbata-bata saat memimpin pertemuan bumdes di awal saat menjabat sebagai Direktur. Tapi saya harus belajar terus agar kepercayaan masyarakat bisa saya jalankan

Saya semakin yakin dan percaya bahwa Bumdes abbulo sibatang semakin mampu menjalankan usahanya, apalagi teman-teman pengurus sangat membantu dan semakin bersemangat.




Dg. Maing Pemanfaat Simpan Pinjam BUMDes Desa Bonto Tallasa(diliput Oleh Satrianti)

Dg Maing warga desa Bonto Tallasa Kecamatan Uluere mengaku menerima manfaat dari usaha yang dijalankan oleh BUMDes Desa bonto Tallasa, menurut pengakuannya beliau selama ini terjerat oleh Rentenir dengan sistem bunga majemuk, selama ini beliau merasa tertekan dengan bunga Rentenir yang tergolong sangat besar dibandingkan pengahsilannya setiap bulan, jika dia menunggak Bunganya berbunga. Sehingga mendengar bahwa BUMDes menjalankan Usaha semacam itu, maka dg. Maing mengajukan diri untuk menjadi anggota dari usaha yang dijalankan BUMDes, selama kurang lebih 3 Bulan berjalan Dg. Maing mengaku dibantu oleh BUMDes karne Utang-utangnya direntenir yang memiliki Bunga yang membumbung dapat ditutupi dan akhirnya dia hanya mengangsur Ke BUMDes saja dengan bunga hanya 1.2 % perbulan. Alhamdulillah saya sudah terbebas dari rentenir (ungkapnya) dan tidak akan lagi meminjam uang direntenir semapanjang BUMDes masih menjalankan usaha seperti ini.





Lukman (Fasding BUMDes)
Oleh :
Lukman HS

Selama menjadi Fasilitator Pendamping BUMDes beliau mengaku mengalami beberapa perubahan yang Pertama : Perubahan yang saya rasakan adalah selama menjadi fasilitator Pendamping BUMDes saya sudah mampu mengelola data keuangan system akuntans baik dari bentuk isian format, maupun dari pemisahan bentuk-bentuk buku keuangan itu sendiri, itua satu diantara beberapa pengalaman yang saya rasakan, yang kedua : dalam mendampingi Pengurus BUMDes ada sebuah perubahan yang terjadi tepatnya di BUMDes Mappilawing jaya kecamatan Eremmerasa. Kehadiran jasa rekening Listrik dengan system online yang mulai beroperasi di pertengahan bulan pebruari 2012 ini yang digagas oleh kawan-kawan pengurus BUMDes melalui Musyawarah Desa dapat dirasakan manfaatnya oleh warga dimana sebelum usaha ini belum ada warga setiap bulannya membayar rekening listrik di kota, hal itu berarti ada beban biaya yang setiap bulannya harus dikeluarkan oleh warga, dengan adanya usaha ini warga tinggal membayar didalam desa dengan sistem antar oleh pelaku usaha dari BUMDes.



Ibu Juhaning (Seorang Pengecer Onggota BUMDes dande Lompoa)
(Kami sudah Menabung di BUMDes)

Mahaning seorang perempuan Usia baya tinggal Di Desa Kampala Kecamatan Eremmerasa. Menurut beliau saya menggeluti usaha semacam ini sejak saya masi gadis, tetapi usaha saya tidak mengalami perkembangan, disaping saya kurang modal, hasil penjualan saya juga dijadikan biaya rutin rumah tangga, untung ada BUMDes Dande Lompoa yang menjalankan Usaha Toserba dan Simpan Pinjam sehingga saya tidak pelu kekota lagi membeli barang campuran untuk saya jual di permandian ini, lagi pula (katanya) ditoserba dande lompoa kita hanya mengambil barang nanti setelah terjual baru kita bayar. Disamping itu selama ini saya tidak pernah menabung, tetapi ditoserba ini saya juga di anjurkan untuk menabung sebahagian hasil penjualan saya sehingga dulunya habis untuk keperluan rumah tangga sekarang sudah memiliki tabungan di BUMDes, selain mengambil barang ditoserba Juhaning juga mengaku di berikan bantuan modal usaha dari Unit usaha Simpan Pinjam yang dijalankan oleh BUMDes “saya memang merasa terbantu oleh BUMDes” ungkapnya ketika diwawancarai.




Rencana Kegiatan Berikutnya

Selain dari Pembelajaran tersebut diatas dan belajar dari pengalaman yang telah ada, maka rencana kegiatan pada periode (April, Mey, Juni 2012)adalah sebagai berikut :
Kegiatan Yang direncanakan
Keluaran yang direncanakan
Falisilitasi Pelaksanaan MDPJ untuk 20 Desa yang belum MDPJ
·         Terbangun Kesadaran Warga dan Pengurus BUMDes tentang Pentingnya budaya transparansi dalam pengelolaan Kelembagaan dan asset-asset desa.
·         Meningkatnya dukungan dan kepercayaan pemerintah desa dan warganya terhadap BUMDes.
·         Memberikan Pembelajaran Kepada Pemerintah desa bahwa Pendapatan Desa Bukan hanya dukungan dari Kabupaten seperti ADD dll tetapi BUMDes melalui Pengelolaan Potensi lokalnya dapat berkentribusi terhadap Pendapatan Asli Desa.
Refleksi Roadmap kerjasama Remdec
·         BUMDes 46 Desa semakin memiliki Skill dalam mengelolaa organisasi mereka.
·         Pengelolaan Keuangan BUMDes sudah dilakukan secara terarah dengan system akuntansi yang dapat dipahami.
·         46 BUMDes secara mandiri dapat menyusun rencana kegiatan dan usaha mereka setiap tahun.
Pelaksanaan Menitoring, Evaluasi dan Pembelajaran (MEL) berbasis Dampak dengan pendekatan Queistioner
·         Mengidentifikasi kemajuan terhadap progress program dan pembelajaran-pembelajaran yang telah diperoleh selamaperiode pelaksanaan Program;
Fasilitasi Pendampingan Kelembagaan, Keuangan dan Kemitraan Usaha.
-          On Job Training Pengelolaan Administrasi kesekretariatan bagi sekretaris BUMDes
-          On Job Training Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian BUMDes bagi Badan Pengawas BUMDes
-          On Job Training Pengelolaan Keuangan bagi Bendahara BUMDes.
o   Pengelolaan Kelembagaan BUMDes semakin berjalan sebagaimana SOP dan aturan organisasi masing-masing;
o   BUMDes sudah memahami dan mampu melakukan pelaporan keuangan secara mandiri;
o   Sudah meningkat jumlah BUMDes yang telah melakukan kemitraan dengan pihak ketiga.
Rapat Koordinasi Bulanan antara PMD, Jaringmas dan Pendamping (Bulan April, Mei, Juni 2012)
·         Terbangun koordinasi yang jelas dan bekelanjutan sebagai bentuk kemitraan antara jaringmas dan PMD dalam menguatkan BUMDes sebagai lembaga ekonomi desa di kabupaten Bantaeng;





LAMPIRAN-LAMPIRAN


DESA
NAMA KEGIATAN USAHA
PEMANFAAT
APAKAH USAHA (LAMA / BARU)


L
P


1
Lumpangan
Unit Usaha oerd. Saprodi
55
0
Usaha lama


2

Usaha jasa Hentraktor
27
0
Usaha lama


3

usaha Perdagangan hasil Bumi (Rumput laut)
80 KK
Usaha lama


4
Borongloe
Usaha Toserba
50 kk
Usaha lama


5

Pengadaan kayu bakar bagi pengusaha batu merah
3 KK
Usaha lama


6
Tombolo
Perdagangan hasil Bumi
75 KK
Usaha lama


7
Papanloe
Perdagangan barang campuran
64 KK
Usaha lama


8

kegiatan Simpan Pinjam
0
12
Usaha baru


9

Usaha batu merah
10 KK
Usaha lama


10
Bonto Tiro
Jasa Simpan Pinjam
49
0
Usaha lama


11

Waserda
20 KK
Usaha lama


12
Kayu Loe
usaha Waserda
20 KK
Usaha lama


14

Perdagangan hasil Bumi
23 KK
Usaha lama


15

Usaha jasa Simpan Pinjam
40 KK
Usaha Baru


16
Bonto Lojong
Jasa perdagangan listrik
50
59
Usaha lama


17

Saprodi
150 KK
Usaha lama


18
Kampala
Grosir Barang campuran
0
38
Usaha lama


19

Kios sarabba
0
0
Usaha Baru


20

UED-SP
0
38
Usaha Baru


21

Perdagangan hasil Bumi
45 KK
Usaha Lama


22
Parangloe
Usaha Saprodi
50 KK
Usaha lama


23

usaha penggemukan Sapi
6
0
Usaha baru


24
Pabbentengan
perdagangan hasil Bumi
72 KK
Usaha lama


25

Jasa pemipil jagung
72 KK
usaha Lama


26
pattaneteang
Usaha Grosir
3
5
usaha lama


27
Bonto Tappalang
Perdagangan hasil Bumi
100
0
usaha lama


28

pertukangan
7
6
usaha lama


29
Balumbung
Usaha peternakan Sapi
16
0
usaha lama


30
Mappilawing
penggemukan sapi
10
0
usaha lama


31

Jasa rek. Listrik
54
7
Usaha Baru


32

Gas LPG 3 Kg
0
214
Usaha Baru


33

Mitra kompos
160 KK
Usaha Baru


34
Pabbumbungan
Toserba
52 KK
usaha lama


35
Lonrong
Mitra kompos
125
0
usaha lama


36
Bontoloe
Perdagangan kain kasur
9
7
Usaha lama


37
Bonto rannu
Perdagangan saprodi
50 KK
usaha Lama


38

Penggemukan sapi
10
0
Usaha baru


39
Bonto Cinde
Penggemukan Sapi
12
1
usaha lama


40

Perdagangan Saprodi
50 KK
Usaha Lama


41
Ulugalung
Usaha Fotocopy dan alat tulis kantor (ATK)
0
0
Usaha Lama


42

Saprodi (Insektisida)
0
0
Usaha lama


43
Mamampang
usaha penjualan Saprodi
352 KK
Usaha lama


44

usaha pelayanan hantraktor
352 KK
Usaha lama


45
Kaloling Jaya
Penggemukan sapi
5 KK
usaha lama


46

Saprodi
130 KK
usaha Lama


47
Bajiminasa
usaha Saprodi
255 KK
Usaha Lama


48

Usaha Perdagangan
255 KK
Usaha lama


49
Nipa-nipa
Saprodi
145 KK
usaha Lama


50

Usaha Perdagangan
75 KK
Usaha lama


51
Layoa
usaha perdagangan hasil Bumi 
26 KK
usaha lama


52

Penjualan Saprodi
148 KK
Usaha lama


53
Pajjukukang
Perdagangan hasil Bumi
65
30
Usaha lama


54

Penjualan Saprodi (Pupuk)
70
0
usaha lama


55
Baruga
usaha Penyediaan bahan baku usaha batu merah
20
0
usaha lama


56

usaha galon
0
0
usaha lama


57
Bonto Salluang
Simpan Pinjam Khusus Perempuan
0
9
Usaha baru


58

Penjualan pakan ternak dan rak telur
50
0
usaha lama


59

usaha penjualan Saprodi
150
0
usaha lama


60
Bonto mate'ne
pengadaan Bibit jangung kepada petani
19
12
usaha baru


61

Penjualan Pupuk
19
3
Usaha lama


62
Bonto jai
penggemukan sapi
13
1
usaha lama


63
Bonto maccini
usaha ATK dan fotocopy
250
300
Usaha lama


64

usaha Jual beli hasil Bumi
45
22
Usaha Lama


65

Simpan Pinjam 
4
0
Usaha baru


66
Bonto karaeng
usaha Jual beli hasil Bumi
21
27
Usaha lama


67
Bonto Bulaeng
penggemukan sapi
10
0
Usaha lama


68

usaha Saprodi
26
10
Usaha lama


69
Bonto Majannang
Penjualan pakan ternak dan rak telur
40
25
Usaha lama


70
Bonto tallasa
Usaha Saprodi
40
30
Usaha lama


71

usaha penggemukan Sapi
10
0
Usaha lama


72

Usaha Simpan Pinjam
14
14
usaha baru


73

Usaha pelayanan Jasa Listrik
31
2
usaha baru


74
Bonto tangnga
usaha penjualan Saprodi
325 KK
Usaha lama


75

Usaha Toserba
25 KK
Usaha lama


76
Batu karaeng
perdagangan Saprodi
125 KK
Usaha lama


77

perdagangan Hasil Bumi
78 KK
Usaha lama


78
Biangloe
Usaha Saprodi
250 KK
Usaha lama


79

Usaha perdagangan hasil Bumi
78 KK
Usaha lama


81
Barua
usaha penjualan Saprodi
500
400
Usaha lama


82

Usaha perdagangan hasil Bumi
300
600
Usaha lama


83

UED-SP
18
18
Usaha baru


84
Bonto Daeng
usaha jasa tatarias dan perlengkapan acara
5
13
Usaha lama


85

usaha penjualan Saprodi
342 KK
Usaha baru


86
Bonto marannu
Perdagangan saprodi
240 KK
Usaha lama


87

Penyediaan Bibit Pertanian bagi petani (Bawang dan talas)
240 KK
Usaha lama


88
Labbo
usaha jasa air bersih
341 KK



90
Bonto - Bontoa
usaha perdagangan hasil Bumi (beras dan Coklat
48 KK
Usaha lama


91

usaha jasa (Listrik dan transportasi)
30 KK
Usaha Lama


92
pattallassang
penggemukan sapi
16 KK
usaha lama


93
Rappoa
Perdagangan hasil Bumi
35 KK
usaha lama 


94

penggemukan sapi
10 KK
usaha lama 


95

Jasa peralatan acara
0
usaha lama 


96
Tombolo
Perdagangan hasil Bumi
30 KK
 usaha lama


97

Simpan Pinjam
0
15
Usaha baru 


98

Usaha Saprodi
234 KK
 usaha lama


99
Biangkeke
Usaha Saprodi
320 KK
 usaha lama


100

Usaha Simpan Pinjam
10
10
 usaha lama





2263
1928



Perhitungan data pemanfaat dilakukan dengan :





a.
Jumlah Pemanfaat berdasarkan Jumlah KK (kepala Keluarga)




   5.546
KK



b.
Jumlah Pemanfaat yang dilayani berdasarkan individu





- Laki Laki

   2.263
orang




- Perempuan

   3.287
orang





Jumlah
  5.550
orang



























dipublikasikan
oleh
JARINGMAS
BANTAENG









































Tidak ada komentar:

Posting Komentar