Jumat, 20 Januari 2012

Analisa Perubahan Sumber PPR


1.       Zona 1 :
o   Gambaran perubahan yang telah terpetakan diatas, kami dapat mengatakan bahwa secara internal jaringmas telah mendorong kertelibatan OMS anggota yang terdiri dari 9 OMS untuk turut berkontribusi mendorong pencapaian visi organisasi dan Program yang saat ini tengah dijalankan. Keterlibatan OMS anggota ini lebih pada upaya mengoptimalkan aksi-aksi pendampingan di 46 BUMDes dimana setiap OMS merekomendasikan 2 orang pendamping dari lembaga masing-masing. Selain hal tersebut 9 OMS anggota ini sudah terlibat dalam kegiatan refiew refleksi yang dilakukan setiap bulannya.
o   Pada periode pelaksanaan tahun sebelumnya jaringmas hanya melibatkan (Memberdayakan) 3 orang perempuan di arena pendampingan, namun pada periode kegiatan kali ini jaringmas telah memberikan ruang aktifitas bagi perempuan sehingga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, jumlah perempuan yang terlibat dalam pendampingan kali ini sebanyak 7 orang dari 16 orang pendamping secara keseluruhan.
o   Sejauh ini perubahan yang sangat dirasakan adalah kemampuan lembaga mengembangkan mekanisme pembelajaran secara terstruktur dimana perubahan-perubahan bermakna yang dirasakan pada setiap individu, lembaga dan program dapat di identifikasi secara berkala, mekanisme pembalajaran yang kami maksudkan adalah : jaringmas telah membudayakan secara internal kegiatan review refleksi yang bertolak dari keberhasilan-keberhasilan yang telah diperoleh, melakukan proses monitoring secara terstruktur untuk memetakan perubahan bermakna baik secara individu yang terlibat dalam program dan lembaga maupun perubahan yang terjadi pada wilayah pengaruh (zona II).
o   Penyebarluasan pembelajaran dan peningkatan peran serta parapihak juga telah dilakukan oleh jaringmas baik melalui media atau dilakukan langsung melalui aksi interaktif. Hal ini memberikan pengaruh terhadap ketertarikan pihak lain untuk melakukan proses pembelajaran bersama seperti Yayasan Buana Samboritta (YBS) Kabupaten takalar telah meminta Pelaksana Program Jaringmas untuk menjadi Narasumber pada kegiatan sosialisasi program pengembangan Kelompok usaha Kecil menuju Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di kabupaten Takalar serta kegiatan semacam ini tidak hanya dilakukan ditakalar tetapi dibeberapa momen seperti rapat koordinasi Propinsi Sulawesi selatan dan talk Shom di media televisi (TVRI dan Makassar TV). Hal lain juga dirasakan terjadi adalah meningkatnya partisipasi parapihak seperti SKPD, Perbankan dan Pihak lain untuk turut memberikan dukungan Pembinaan dan penguatan kapasitas Pengurus BUMDes, dan bahkan sudah terdapat beberapa SKPD telah melakukan kemitraan Usaha dengan BUMDes seperti :
§  Dinas Perhubungan melalui Kontrak Pemanfaatan Mobil Operasional BUMDes;
§  Dinas Pertanian yang telah bekerja sama dengan BUMDes Barua untuk usaha pelayanan Bibit Talas;
§  Perbankan yang telah memberikan dukungan Pengutan Kapasitas pengelolaan usaha dan keuangan BUMDes;
§  LPUMK Propinsi Sulawesi selatan turut menguatkan sumberdaya Pendamping terhadap analisis kelayakan usaha dan perencanaan dan pengelolaan keuangan usaha;
2.       Zona 2 :
o   Badan usaha milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Bantaeng, telah menjalankan usaha berdasarkan sumberdaya desa yang dimiliki. Dari hasil pemetaan yang dilakukan oleh mereka, kebanyakan usaha yang dijalankan bergerak disekto pertanian, penyediaan Sembilan bahan pokok, penyediaan jasa seperti simpan pinjam, air bersih, dan terdapat eberapa BUMDes yang bergerak disektor peternakan;
o   Mereka telah menjalankan organisasi masing-masing berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUMDes serta Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai acuan dan kerangka kerja yang harus mereka taati;
o   Meskipun belum menyeluruh (46 Desa), namun telah terdapat BUMDes yang secara sadar melakukan Proses transparansi melalui Forum Musyawarah Desa (Musdes) pertanggung jawaban akhir tahun. Hal ini dilakukan oleh desa Kampala, Desa Labbo dan Desa Bonto Marannu; selain Musyawarah desa, juga terdapat beberapa BUMDes yang telah berupanya menyebarluaskan dinamika organisasinya melalui papan informasi, Baliho, Selebaran, dan bahkan pengumuman di mesjid setiap setelah salat jumat. Kegiatan semacam ini dilakukan oleh desa Kampala, Ulugalung, Bonto tangnga, Bonto Maccini.
o   Pada aspek dukungan dan kontribusi parapihak, saat ini :
§  Telah terdapat warga, dan pemerintah desa yang bersedia meminjam pakekan asset mereka (Rumah atau Kantor) untuk digunakan oleh BUMDes sebagai secretariat.
§  Dari 46 desa sudah terdapat 5 desa yang berkontribusi penguatan Modal bagi BUMDes seperti desa Labbo, Desa Pabbumbungan, Desa Bonto Jai, desa Rappoa, Desa Kayuloe, kontribusi tersebut bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar